Menu

Mode Gelap
Breaking News: Tak Memiliki Identitas Jelas, Warga Papua ini Ditemukan Tak Bernyawa di Acara Duka Gunung Api Karangetang Status Siaga, Bupati Imbau Masyarakat Waspada Diduga Depresi, Wanita Muda Penumpang KM.Labobar Lompat ke Laut Alfamart Peduli Kreativitas Anak Sejak Dini Debt Collector Dilarang Gunakan Kekerasan dalam Penagihan Hutang Konsumen

Minahasa Selatan ยท 16 Jun 2023 WITA

Minsel Masih Negatif Virus ASF, Ini Penjelasan Kadis Soal Temuan Bangkai Babi


 Minsel Masih Negatif Virus ASF, Ini Penjelasan Kadis Soal Temuan Bangkai Babi Perbesar

Minsel, inforakyatnews – Kepala Dinas Pertanian Minahasa Selatan, Feybie Pusung, SPt.,MSi, menegaskan bahwa sampai saat ini virus African Swine Fever (ASF) di Minsel masih negatif. Hal itu di sampai kepada wartawan inforakyatnews.com, saat ditemui, Kamis (15/06/2023).

“Untuk penemuan bangkai babi di Kumel dan di Tombasian yang lalu itu tidak terdeteksi virus ASF, karena secara teknis babi kalau sudah menjadi bangkai ketika di ambil sempel darah tidak bisa terdeteksi apakah ada virus atau tidak dan kami langsung melakukan pemusnahan bangkai” ujar Pusung.

Kadis juga menambahkan bahwa dengan beredarnya isu ada babi yang lolos dari Sulawesi Tengah yang ada potensi virus ASF ini memang berdampak juga di perekonomian peternak babi di Minahasa Selatan, karena akan kurangnya minat komsumsi babi di masyarakat.

“Jadi dengan adanya isu bahwa sudah ada babi yang masuk dari sulawesi tengah yang berpotensi virus ASF ini, otomatis minat untuk konsumsi babi akan turun itu juga sangat berpengaruh di perekonomian peternak itu sendiri” ucapnya.

Feybie juga menghimbau peternak harus memperhatikan kebersihan kandang, dan langsung melapor jika sudah ada gejala, dan jika ada babi meninggal secara mendadak, agar langsung musnahkan.

“Bagi peternak, untuk kebersihan kandang harus diperhatikan, harus rajin bersihkan kandang babinya, dan rutin semprot dengan disinfektan. Lalu jika sudah ada gejala, langsung secepatnya lapor ke dinas, nanti kami akan secepatnya ambil tindakan. Dan apabila kedapatan babi mati langsung musnahkan dengan cara di kubur” jelasnya.

Selain itu, Kadis Feybie Pusung juga berpesan kepada para pelaku usaha, kalau boleh jangan dulu mengambil babi dari Sulawesi Tengah atau dari daerah yang telah terdeteksi adanya penyebaran virus tersebut. “Supaya kita bisa meminimalisir masuknya virus ASF di sulut terlebih khususnya di Minahasa Selatan itu sendiri,” tutup Kadis Pertanian Minahasa Selatan. (Aldo)

Artikel ini telah dibaca 83 kali

badge-check

Tim

Baca Lainnya

Sosialisasikan 4 Pilar, SBANL : Ini Upaya Perkuat Rasa Persatuan

1 September 2023 - 19:31 WITA

Breaking News: Tak Memiliki Identitas Jelas, Warga Papua ini Ditemukan Tak Bernyawa di Acara Duka

10 Juli 2023 - 23:40 WITA

Pemuda GMIM Koinonia Ranomea Wilayah Amurang III Ikut PKPG se-Sinode 2023

4 Juli 2023 - 00:35 WITA

Tanggapi Penetapan Pengucapan Syukur di Bulan September, Begini Kata Pengamat Sosial-Budaya Keagamaan

1 Juli 2023 - 18:20 WITA

Liando Saran ke KPK RI Beri Penghargaan kepada Bupati Wongkar

15 Juni 2023 - 23:02 WITA

Pamsimas Desa Ranoketang Tua Diduga Bermasalah, Masyarakat Pertanyakan

14 Juni 2023 - 13:09 WITA

Trending di Minahasa Selatan