Minsel, inforakyatnews – Kepala Dinas Pertanian Minahasa Selatan, Feybie Pusung, SPt.,MSi, menegaskan bahwa sampai saat ini virus African Swine Fever (ASF) di Minsel masih negatif. Hal itu di sampai kepada wartawan inforakyatnews.com, saat ditemui, Kamis (15/06/2023).
“Untuk penemuan bangkai babi di Kumel dan di Tombasian yang lalu itu tidak terdeteksi virus ASF, karena secara teknis babi kalau sudah menjadi bangkai ketika di ambil sempel darah tidak bisa terdeteksi apakah ada virus atau tidak dan kami langsung melakukan pemusnahan bangkai” ujar Pusung.
Kadis juga menambahkan bahwa dengan beredarnya isu ada babi yang lolos dari Sulawesi Tengah yang ada potensi virus ASF ini memang berdampak juga di perekonomian peternak babi di Minahasa Selatan, karena akan kurangnya minat komsumsi babi di masyarakat.
“Jadi dengan adanya isu bahwa sudah ada babi yang masuk dari sulawesi tengah yang berpotensi virus ASF ini, otomatis minat untuk konsumsi babi akan turun itu juga sangat berpengaruh di perekonomian peternak itu sendiri” ucapnya.
Feybie juga menghimbau peternak harus memperhatikan kebersihan kandang, dan langsung melapor jika sudah ada gejala, dan jika ada babi meninggal secara mendadak, agar langsung musnahkan.
“Bagi peternak, untuk kebersihan kandang harus diperhatikan, harus rajin bersihkan kandang babinya, dan rutin semprot dengan disinfektan. Lalu jika sudah ada gejala, langsung secepatnya lapor ke dinas, nanti kami akan secepatnya ambil tindakan. Dan apabila kedapatan babi mati langsung musnahkan dengan cara di kubur” jelasnya.
Selain itu, Kadis Feybie Pusung juga berpesan kepada para pelaku usaha, kalau boleh jangan dulu mengambil babi dari Sulawesi Tengah atau dari daerah yang telah terdeteksi adanya penyebaran virus tersebut. “Supaya kita bisa meminimalisir masuknya virus ASF di sulut terlebih khususnya di Minahasa Selatan itu sendiri,” tutup Kadis Pertanian Minahasa Selatan. (Aldo)