Labuan Bajo, NTT, Inforakyatnews.com – Masyarakat Lembor Kabupaten Manggarai Barat memanfaatkan kesempatan kunjungan kerja (kunker) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) di kelurahan Tangge Kecamatan Lembor untuk menyampaikan secara langsung keluhan dan usulan terkait persoalan yang mereka hadapi dalam pengolahan ribuan lahan persawahan Lembor. Rabu, (20/04/2022)
Setidaknya ada dua persoalan pokok yang diangkat masyarakat dalam kunjungan orang nomor satu di NTT tersebut di antaranya soal kekurangan ketersediaan air di persawahan Lembor dan juga kesulitan saat panen padi di musim hujan.

Gubernur VBL kemudikan mesin potong padi
Terkait kekurangan air, mereka meminta VBL untuk membangun bendungan di wae sele II. Sedangkan Terkait kesulitan saat panen padi musim hujan mereka meminta agar disediakan mesin pengering padi.
“Saya mengusulkan kepada bapak gubernur NTT bahwa di Lembor ini masih kekurangan air, sehingga perlu dibangun bendungan di wae sele dua untuk mengairi 1000 hektar persawahan Lembor. Kami juga mengusulkan kiranya Bapak gubernur bisa mendatangkan di lembor ini mesin pengering padi untuk antisipasi saat panen musim hujan” ungkap Mikael Kaos, salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Mikael menyampaikan ini saat dialog usai VBL melakukan panen padi secara simbolis di Kelurahan Tangge menggunakan mesin pemotong padi yang disediakan oleh kelompok Tani Watu Rampang. Mesin pemotong padi tersebut dikemudikan langsung oleh VBL sendiri.
Sebelum menjawab langsung usulan masyarakat ini, VBL terlebih dahulu mempersilahkan kepala Dinas pertanian provinsi NTT, Lecky Frederik Koli untuk menjawabnya.
Mendapat kesempatan, Lecky Koli memberikan tanggapannya. Ia mengatakan usulan tersebut akan didiskusikan bersama antara Dinas Pertanian Provinsi NTT dan Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Barat.
Meski tidak menyebut secara pasti namun Lecky Koli mengatakan mudah mudahan usulan tersebut bisa direalisasikan tahun depan (2023) karena saat ini tambahnya ada pemotongan anggaran untuk penanganan covid-19.
“Tentu pertanyaan Bapak dan Ibu semua menjadi bahan bagi kami untuk didiskusikan bersama antara kabupaten Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Barat dengan Dinas Pertanian provinsi karena saat ini ada pemotongan anggaran untuk penanganan covid-19, mudah mudahan tahun depan bisa realisasi” ungkap Lecky Koli.
Namun di saat bersamaan VBL pertegas bahwa untuk mesin pengering padi dipastikan akan ada di Lembor.
“Untuk mesin pengering padi saya pastikan ada di Lembor” tegas VBL disambut tepuk tangan masyarakat.
Namun demikian VBL tidak menyebut secara pasti kapan mesin pengering padi yang dimaksudkannya itu akan ada di Lembor.
Sementara itu, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat akan mendorong pertanian sawah Lembor dengan terus berupaya mewujudkan hasil padi yang berlimpah dan tetap berkoordinasi dengan Pemprov NTT agar didanai dengan APBD I dan APBD II.

Foto bersama Gubernur VBL dengan masyarakat
Edi Endi berharap agar gubernur VBL memberikan perhatian khusus terhadap persawahan Lembor mulai dari irigasi hingga obat obatan sehingga hasil padi para petani dapat maksimal.
Kunjungan kerja gubernur VBL di Kabupaten Manggarai Barat ini merupakan rangkaian kunjungan kerjanya di beberapa kabupaten se-daratan Flores NTT dalam beberapa waktu belakangan secara beruntun
VBL dan rombongan bertolak dari Ruteng Kabupaten Manggarai dan tiba di Kelurahan Tangge Kecamatan Lembor Manggarai barat Pada Rabu sore (20/04) Pkl. 16.00 Wita dan diterima secara budaya Manggarai oleh masyarakat adat Tangge. Usai penerimaan secara resmi di rumah adat atau rumah gendang Tangge, VBL melakukan panen padi secara simbolis.
Dalam kunkernya kali ini VBL didampingi sejumlah kepala Dinas (kadis) dan pejabat lain lingkup pemerintah provinsi NTT, di antaranya Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT, Kadis PUPR, Kadis Perhubungan, Kadis KopNakertrans, Kadis PMPTST, Kadis PMD, Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah, Kepala Biro Hukum, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT, Staf khusus dan Staf Ahli Gubernur NTT.
(Paulus Nabang)