Minahasa Selatan
Breaking News: Tak Memiliki Identitas Jelas, Warga Papua ini Ditemukan Tak Bernyawa di Acara Duka
Amurang, inforakyatnews.com – Nikodemus alias Ale, seorang warga Papua yang diketahui hidup berpindah-pindah dari keluarga satu ke keluarga lain, yang kesehariannya bekerja sebagai buruh kebun, ditemukan meninggal di acara duka di Kelurahan Ranomea, Senin (10/07/2023).
Dari keterangan kepolisian, melalui Kapolsek Amurang Iptu J.E Pajow, mengatakan sekira pukul 07.00 Wita pihaknya mendapat informasi telah ditemukan seorang yang tidak diketahui secara lengkap identitasnya tak bernyawa tertidur di deretan kursi.
Setelah mendapat informasi tersebut, Kapolsek Iptu Pajow mengatakan pihaknya langsung menuju tempat kejadian guna menggelar olah TKP.
Dari keterangan warga, kata Iptu Pajow, korban ditemukan tak bernyawa tertidur dideretan kursi plastik saat warga akan membersihkan lingkungan bangsal duka.
“Saat tiba di TKP, korban masih tergeletak di kursi, namun saat dievakuasi tercium bau alkohol dari tubuhnya. setelah itu kami langsung membawahnya ke Rumah Sakit Kalooran Amurang guna melakukan pemeriksanaan medis,” ucap Kapolsek Pajow.
Setelah itu, ia mengatakan jenasah langsung diserahkan ke pihak Pemerintah untuk dikebumikan sebab tidak ada keluarga yang dapat menfasilitasi pemakamannya.
“Korban diketahui bernama Nikodemus, sering dipanggil Ale oleh warga setempat, dia berasal dari Papua, menurut warga korban tidak pernah mengatakan secara jelas tempat asalnya. Ia sering berpindah-pindah tempat, dari keluarga satu ke keluarga lainnya,” ucap Iptu Pajow.
“Kemarin kan acara Pengucapan, terus di Ranomea ada kedukaan, dia datang ke kedukaan mungkin untuk melayat, tadi pagi warga kedapatan dirinya tertidur di kursi dan tidak bernyawa lagi,” ungkap Kapolsek Amurang itu.
Kapolsek mengatakan hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut dengan menunggu hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit.
Sementara itu Lurah Kelurahan Ranomea Dries Kojansow kepada wartawan mengatakan, tadi pagi saat warga akan membersihkan dan merapikan area bangsal duka kedapatan seorang tergeletak di jejeran kursi. Setelah melihat, ternyata seorang tersebut telah tak bernyawa lagi.
“Tadi pagi setelah warga menginformasikan hal tersebut, saya langsung mengkoordinasikan ke pihak kecamatan dan kepolisian, untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Lurah Kojangsow.
Ia mengatakan, saat ini korban tidak diketahui pasti di mana dia tinggal, tapi ia mengatakan korban memang pernah tinggal lama di Kelurahan Ranomea dengan berpindah-pindah tempat.
Menurut keterangan warga, kata Lurah, korban terakhir diketahui tinggal di desa Silian Minahasa Tenggara, yang sebelumya juga tinggal di Desa Pinaling. Ia mengatakan kemungkinan Ia datang ke Ranomea untuk pesiar pengucapan, tapi berhubung ada kedukaan dia datang melayat ke rumah duka.
“Saat datang ke rumah duka kata warga, dia datang sendirian sekira pukul 3 subuh, tak lama kemudian dia tidur di kursi plastik, hingga di pagi tadi ditemukan warga telah mengeras tak bernyawa,” ungkap Lurah.
Setelah dibawah ke Rumah Sakit Kalooran Amurang dan setelah dilakukan pemeriksaan medis, kata Lurah, jenazah langsung disemayamkan di Rumah Sakit yang difasilitasi oleh Pemerintah dan pihak Rumah Sakit.
“Saat ini jenazah telah dikuburkan di lokasi pemakaman Pemkab di area Terminal Atas,” tambahnya
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan rumah sakit. (Jtx)
Headline
Borong 2 Medali di Kejurnas Karateka Polri Cup, Callysta Tangkere Turut Harumkan Sulut
Bogor, inforakyatnews.com – Masih cilik sudah memiliki jiwa petarung. Itulah Callysta Tangkere, gadis cilik berusia 9 tahun asal Minahasa Selatan turut mengharumkan nama Sulawesi Utara setelah berhasil memborong 2 medali dalam ajang Kejuaraan Nasional Karateka Piala Kapolri tahun 2024.
Dua medali yang berhasil direbutnya itu, masing-masing 1 medali emas dan 1 medali perak.
Turnamen Kejuaraan Nasional Karateka Piala Kapolri 2024, yang digelar di GOR Tangkas Pakansari Bogor Jawa Barat, berlangsung sejak 26-28 Juli 2024.
Diketahui, Callysta Tangkere diutus oleh Tim Karate Shotokai Sulawesi Utara Dibawa Pimpinan Sensei Herman Londah, yang menjadi kontingen dari Polda Sulut.
Oma dari Callysta Tangkere, Meking Lombogia yang turut mengawal Callysta di turnamen tersebut mengatakan, awalnya Callysta diutus bersama 3 atlit dari Tim Shotokai Kabupaten Minahasa Selatan. Dan selanjutnya diutus oleh Polda Sulut untuk Kejuaraan National Open Karate Championship, Polri Cup di Bogor.
Sementara itu Ibu Callysta Tangkere, Cindy Lady Poli mengatakan, sebelumnya Callysta telah beberapa kali mengikuti turnamen di daerah dan beberapa kali meraih juara pada tahun ini.
Sebelum diutus di turnamen nasional Polri, Cindy mengatakan putrinya yang hobi kareta itu meraih juara 1 pada kejuaraan Polda Sulut kategori usia dini yang dilaksanakan di Tondano pada 28-30 Juni 2024 lalu.
Oleh karena itu, Cindy mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian putrinya itu.
“Torang sendiri nyanda sangka Callysta bisa sampai pada titik ini. Sebagai orang tua, tentu rasa bangga skali, apalagi yang dicapai ini sudah di tingkat Nasional 1,” ucap Cindy sembari berharap Callysta terus menjadi membanggakan bagi keluarga maupun daerah. (red*)
Kultur
Ekspresi Iman Hari Pengucapan Syukur, Ruang Gereja GMIM Koinonia Ranomea Penuh Hasil Tani
Amurang, inforakyatnews.com – Dua pohon musa sinensis (pisang raja) berdiri di depan pintu gerbang gedung gereja, lengkap dengan tandan buahnya.
Di dalam ruang gereja, berdiri juga 4 pohon lainnya. Dua pohon berdiri di sisi kanan dan kiri. Dua pohon lainnya terpampang berdiri di area mimbar, seolah mendampingi dan membuat teduh Sang Penyampai Injil Kristus (Pendeta, -red).
Di depan mimbar, 3 daun livistona chinensis (woka) terbuka lebar. Berdiri tiga sisi. Di sisi tengah, berbagai macam hasil bumi diletakan. Kelapa, pepaya, ubi, jagung, hingga cengkih dan lainnya, menjadi simbol kolekta, sebagai syukur atas berkat dan rahmat Allah di tanah jemaat. Dua woka di sisi kiri dan kanan, menempel di belakang kotak kayu, tempat jemaat membawah sedekah.
Pemandangan ruang gereja itu menambah esensi hari pengucapan syukur yang saat ini dilaksanakan di Kabupaten Minahasa Selatan, Minggu 14 Juli 2024.
Diketahui, dekorasi ruang gereja dalam rangka hari pengucapan syukur ini merupakan hasil kreativitas pemuda dan remaja jemaat GMIM Koinonia Ranomea itu sendiri.
Ketua Komisi Pemuda GMIM Koinonia Ranomea, Penatua Parte Polii kepada media ini mengatakan, dekorasi tersebut dalam rangka memaknai hari pengucapan syukur.
Parte bilang, maksud dari wujud itu ialah menampilkan bahwa gereja yang mengucap syukur atas setiap pemeliharaan Tuhan dan setiap berkat Tuhan yang diberi kepada kita melalui setiap pekerjaaan jemaat yang ada.
“Hasil pekerjaan itu torang bawa di gereja untuk dipersembahkan kepada Tuhan, dan untuk dekorasi itu torang ambe dari hasil-hasil yang Tuhan kase dari torang pe usaha,” ujar Penatua Pemuda GMIM Koinonia Ranomea yang juga sebagai Ketua Pemuda Wilayah Amurang III itu.
Seperti diketahui, hari pengucapan syukur merupakan tradisi orang-orang Minahasa yang diwarisi turun-temurun dari masa lampau.
Tradisi itu merupakan wujud ekspresi iman kepada Sang Khalik, Sang pemilik sumber kehidupan atas berkat dan anugerahnya. Tradisi ini kemudian bertransformasi mengikuti konteks zaman.
Dr Ivan Kaunang SS MHum menjelaskan, hari pengucapan syukur diadopsi dari tradisi Rumages yang kemudian mengalami trasformasi di kemudian hari, terutama ketika kekristenan masuk ke tanah Minahasa.
“Pengucapan syukur itu bertrasformasi dari tradisi tua Minahasa, dan menjadi lebih kental ketika Kristen masuk. Dari perspektif kebudayaan, tradisi itu memang mengikuti perkembangan zaman. Beda generasi, beda juga wujud ekspresinya,” ujar Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi yang juga adalah Ketua Kearsipan Sinode GMIM itu.
Kaunang menilai, dalam proses bertrasformasi ini, ada sesuatu yang hilang dari perayaan pengucapan syukur itu.
“Budaya leluri atau tutur itu terputus sehingga makna sesungguhnya dari pengucapan syukur banyak yang tidak dipahami oleh generasi kemudian. Persoalan lain, karena terjadi interaksi, pemerintah mulai ambil alih perayaan ini. Dahulu itu dilaksanakan sesuai musim panen tapi sekarang, itu tinggal diatur pemerintah dengan gereja,” ujar Kaunang.
Di sisi lain, Dosen Sosiologi Agama di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado Dr. Denni Pinontoan MTh, beberapa waktu lalu menjelaskan, Pengucapan Syukur adalah tradisi kultural keagamaan Minahasa. Ia mengatakan, itu adalah cara orang-orang Minahasa secara kultural menyatakan syukurnya kepada Yang Ilahi.
“Kalau dahulu terutama berkaitan dengan panen padi atau hasil pertanian lainnya. Sekarang tentu sudah meluas yaitu sebagai syukur atas penyertaan dan berkat Tuhan dalam banyak hal,” ujar Denni Pinontoan.
Kemudian, lanjutnya, sebagai tradisi kultural keagamaan maka yang merayakannya siapa saja orang di tanah Minahasa. Dengan demikian, perayaannya tidak harus eksklusif satu gereja saja tapi semua orang di Tanah Minahasa yang masih menjalani tradisi itu.
“Perayaan pangucapan syukur juga merupakan tradisi kultural keagamaan sebagai wadah memperkuat hubungan kekeluargaan, kekerabatan dan solidaritas dengan saling baku pesiar antara orang-orang dari satu tempat ke tempat yang lain,” terangnya.
Sementara itu, Budayawan asal Sonder, Fredy Wowor beberapa waktu lalu menegaskan, tradisi pengucapan syukur sebenarnya terkait dengan cara berpikir tou (orang) Minahasa.
“Aktivitas itu bagi tou Minahasa merupakan siklus hidup. Di siklus ini ada fase menanam benih, memelihara sampai panen. Disaat panen, mereka mengucap syukur, sekaligus sebagai fase awal untuk menanam yang baru. Ketika ada interaksi dengan Barat, kalau dalam konteks Sonder, di masa itu penginjil Graafland mulai mentransformasikan tradisi rumages ke tradisi Kristen, 1800-an akhir. Ketika sudah ada gereja, mereka mulai mengarahkan umat membawa persembahan syukur itu ke gereja,” papar akademisi Fakultas Ilmu Budaya Unsrat itu.
Ia juga menjelaskan, tradisi pengucapan syukur sangat berhubungan dengan tarian Maengket.
“Di saat pengucapan syukur, ada usaha pagelaran seni budaya seperti Maengket. Pengucapan syukur memang identik dengan ekspresi bahwa mereka diberkati, sebagai wujud syukur kepada Tuhan, karena itu mereka mewujudkan pemberian yang terbaik bagi Tuhan. Ini sebenarnya mau menjelaskan bagaimana tou Minahasa sejak zaman dulu, sangat menyatu dengan alam dan menyatu dengan Tuhan,” tandasnya. (jud)
Minahasa Selatan
Pantarlih KPU Minsel Sambangi Kediaman Bupati Lakukan Coklit Pilkada
AMURANG, INFORAKYATNEWS – Jelang pemilihan kepada daerah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minsel melalui petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih), menyambangi kediaman Bupati Minsel Frangky Wongkar di Kelurahan Kawangkoan Bawah Kecamatan Amurang Barat, Senin (01/07) sore tadi. Dalam kesempatan ini Ketua KPU Kabupaten Minahasa Selatan Tomy Moga didampingi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Amurang Barat ikut serta dalam rangka pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pada Pilkada 2024.
Ketua KPU Minsel Tomy Moga, menyampaikan sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2024 tentang penyusunan Daftar Pemilih serentak untuk Pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, petugas Pantarlih terus melakukan coklit di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan. “Kita telah lakukan Coklit terkait data pemilih dari Bupati Minsel. Petugas pantarlih telah mendata sesuai ketentuan yang ada,” ungkap Moga.
Dalam kesempatan itu, bupati lanjutnya, menyampaikan harapannya agar semua tahapan penyelenggaraan pemilihan berjalan lancar dan sukses.
Di sisi lain Moga juga menegaskan agar Pantarlih di seluruh Kabupaten Minsel yang tersebar di 177 desa dan kelurahan secara cermat dan teliti melakukan proses coklit.
“Karena data pemilih ini merupakan indikator terhadap Pemilu. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan validitas data dan akurasinya, harus mutakhir, komprehensif dan tentu harus diperhatikan prinsip ini oleh petugas Pantarlih di lapangan,” tuturnya.
Menurut Moga akurasi data akan berdampak nantinya pada tingkat partisipasi masyarakat Kabupaten Minsel pada saat hari pemungutan suara Pilkada Serentak pada 27 November 2024 mendatang. “Ya, kita harus sama-sama berperan aktif guna menghasilkan data pemilih yang relevan untuk kebutuhan Pilkada Serentak tahun 2024,” harapnya.(jes)
- Tomohon4 minggu ago
Pengamanan TIFF 2024: Dibawah Komando IPTU Charles, Sebanyak 10 Personil Amankan Akses Pintu Timur
- Tomohon4 minggu ago
Bawakan Tari Ma’Zani, 325 Siswa/i SD Guncang ToF 2024
- Nasional4 minggu ago
TIFF 2024: Dari Indonesia Timur, Potensi Seni Budaya Kampung Nawaripi Terpajang di Tomohon Expo 2024
- Daerah3 minggu ago
Pawai Kendaraan Hias, TK Se-Langowan Raya, Jelang HUT Proklamasi RI ke-79, Meriah…
- Tomohon4 minggu ago
Fload Milik Tiga Negara Sahabat Memukau! Tournament of Flowers Sukses Digelar
- Daerah4 minggu ago
2 Terpidana Tipikor Dana BOKB di Dinas PPKB Minahasa, Serahkan Denda Perkara 100 Juta Ke Kejari Minahasa
- Tomohon4 minggu ago
Tournament of Flower Bangkitkan Pariwisata, Gubernur Olly Bangga TIFF Punya Dampak Positif Bagi Masyarakat