Manggarai, InforakyatNews.com – Pemerintah Kabupaten Manggarai, NTT menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing dan babi.
Diketahui, berdasarkan data dari Kementerian Pertanian (Kementan) per Rabu (15/6/2022), terdapat 170.018 hewan ternak yang terserang PMK dengan rincian 18 provinsi yang tersebar di 190 kota dan kabupaten.
Untuk saat ini, wabah yang mematikan itu belum terdeteksi di Manggarai. Namun pemerintah setempat melalui Dinas Peternakan tetap menghimbau para peternak untuk waspada dan melaporkan jika hewan ternak mereka menununjukan gejala klinis seperti, demam tinggi, keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang dan sulit berdiri, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, gemetar dan nafas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.
Plt Kadis Peternakan Manggarai, Yoseph Mantara mengaku belum mendapat laporan terkait PMK di wilayah itu. Namun pihaknya tetap melakukan sosialisasi ke desa-desa tentang pencegahan wabah ini. Sosialiasi juga dilakukan melalui mimbar agama.
Proses penularan penyakit ini bisa melalui manusia dan juga melalui media lain. Perpindahan hewan sakit dari satu tempat ke tempat lain juga menjadi penyebab meluasnya penularan PMK ini.
“Kalau petugas atau peternak berada di tempat yang ada kasus PMK, tidak sadar terbawa ke tempat lain,” kata Yoseph.
Menurut Yoseph, PMK tidak menyerang manusia. Penyakit ini hanya menyerang hewan yang berkuku genap, seperti sapi, kerbau, kambing dan babi. Mengkonsumsi daging hewan yang terkena PMK juga tidak membahayakan manusia, asalkan melalui proses pengolahan yang benar. (Adi)