Manggarai NTT, Inforakyatnews.com– Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Liber Habut menghimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana akibat La Nina terutama masyarakat yang bermukim di kawasan rawan bencana. Senin, (06/12/2021).
Bencana La Nina adalah bencana alam yang terjadi akibat kondisi ekstrim musim hujan secara terus menerus yang disertai angin, seperti bencana tanah longsor, banjir, banjir bandang, angin kencang atau angin puting beliung.
Himbauan tersebut menyusul warning dari Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksikan terjadinya La Nina di NTT pada akhir tahun dengan puncak hujan terjadi sejak pertengahan Desember 2021 hingga Februari 2022 mendatang.

Kepala BPBD Kabupaten Manggarai, Libert Habut. Foto:inforakyatnews.com/paulus
Libert Habut mengatakan bahwa berdasarkan warning dari BMKG tersebut, Pemerintah Kabupaten Manggarai telah melakukan langkah sosialisasi melalui Camat, Kepala Desa, dan Lurah mengenai bahaya bencana terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana.
“Berkaitan musim hujan akhir tahun, sudah ada warning dari BMKG. Pemerintah Manggarai telah mengeluarkan surat himbauan atau sosialisasi kepada masyarakat melalui camat dan kepala desa terutama masyarakat yang bermukim di kawasan rawan bencana yang kemiringannya di atas 20 derajat,” ungkap Liber.
Himbauan dan sosialisasi tersebut kata Liber bertujuan agar masyarakat bisa menyelamatkan diri dari bencana.
Libert menyebut bahwa berdasarkan pemetaan rawan bencana yang dimiliki BPBD, setidaknya ada 7 kecamatan di Kabupaten Manggarai yang rawan bencana yaitu Kecamatan Cibal, Ciba Barat, Wae Ri’i, Rahong Utara, Kecamatan Ruteng, Satar Mese dan Satar Mese Utara.
Dirinya menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Manggarai telah siap dan siaga dalam menangani bencana yang mungkin akan terjadi di musim hujan sebagaimana yang diingatkan BMKG.
Kesiapsiagaan itu dilakukan dengan beberapa langkah tekhnik seperti ketersediaan posko bencana di setiap desa/kelurahan dan juga ketersediaan alat berat.
Dengan adanya posko setiap desa tersebut kata Liber maka laporan bencana mudah dan penanganannya juga dapat dilakukan dengan cepat.
Terkait alat berat, Liber mengaku telah berkoordinasi dengan dinas PUPR Kabupaten Manggarai agar selalu standby.
Untuk ruas jalan Negara Ruteng – Reo, Ruteng -Labuan Bajo dan Ruteng – Borong diharapnya agar PPK selalu siapkan alat berat di titik rawan longsor.
Selain itu, Libert juga memastikan ketersediaan anggaran untuk penanganan bencana. Ia menegaskan anggaran penanganan bencana disiapkan pemerintah melalui dana Biaya Tidak Terduga (BTT) dari APBD Kabupaten Manggarai tahun 2021.
Meski tidak menyebut berapa anggaran yang disiapkan pemerintah Kabupaten Manggarai, namun Libert memastikan semua akan ditangani dengan baik.
“Terkait ketersediaan anggaran penanganan bencana kita sudah siapkan melalui anggaran biaya tidak terduga (BTT) dari APBD kabupaten Manggarai tahun 2021” ujarnya.
Libert juga menjamin ketersediaan logistik bantuan berupa beras. Dirinya mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Manggarai, dan beras itu ada di Bulog Manggarai.
Liber mengatakan selama ini intensitas curah hujan di wilayah Kabupaten masih kategori sedang. Namun demikian Ia mengaku ada beberapa laporan bencana yang pihaknya terima antara lain kerusakan infrastruktur jalan dan lahan pertanian masyarakat dan bencana tersebut telah tertangani dengan baik.
Penulis: Paulus Nabang