Komunitas dan Organisasi
Vickly Lumowa Dinilai Layak Nahkodai KNPI Minsel
AMURANG— Vickly Lumowa dinilai layak nahkodai Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Minahasa Selatan (Minsel). Pasalnya, putra anggota DPRD Kabupaten Minsel Stefanus Lumowa ini, memiliki kemampuan intelektual dan kredibilitas mumpuni, yang mampu membawa KNPI dan Pemuda di Minsel lebih baik lagi.
Pernyataan ini dilontarkan Ketua Pemuda Katolik Minsel Verly Tielung. Dia yakin posisi Ketua KNPI Minsel layak disandang Vickly Lumowa. “Vickly Lumowa sangat layak untuk memimpin KNPI. Karena sosoknya berkualitas dan aktif di berbagai organisasi,” katanya.
Dia menilai, pengalaman di bidang organisasi yang dimiliki Vickly Lumowa mempunyai potensi yang bisa membangkitkan kembali kejayaan pemuda. “Saat ini , selain sebagai pengusaha, Vickly Lumowa diketahui adalah Ketua Askab dan Ketua BMI Minsel. Hal itu lebih meyakinkan saya, bahwa Lumowa mampu membesarkan organisasi KNPI Minsel,” tambahnya.
Dia menambahkan, pengalaman yang dimiliki dalam mengurus organisasi menjadi dasar kuat untuk menunggangi KNPI, dengan mentalitas milenial dan memiliki pandangan realisitis untuk masa depan organisasi KNPI.
Sementara itu, Vickly Lumowa membenarkan dirinya siap maju sebagai calon ketua KNPI Minsel.
“Saya menyerahkan sepenuhnya kepada OKP dan pemilik suara. Apabila dipercayakan, saya siap menerima dukungan dan kepercayaan tersebut,” ungkapnya.
Diketahui, dalam waktu dekat KNPI Minsel akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda). Musda ini digelar mengingat kepengurusan KNPI Minsel sudah berakhir.(jes)

Breaking News
Ketika Pemuda GMIM Bethesda Tumaratas Representasikan Kristen-Kultural di PKPG 2024

Minahasa Utara, inforakyatnews.com – Tenda karya Pemuda Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Bethesda Tumaratas meraih juara 1 seri A dalam lomba tenda kreasi Perkemahan Karya Pemuda Gereja (PKPG) se-Sinode GMIM tahun 2024.
Pelaksanaan PKPG 2024 yang berlangsung selama 5 hari, yakni 1-5 Juli 2024, dilaksanakan di Wilayah Dimalak. Tepatnya di Desa Laikit, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Penatua Pemuda GMIM Bethesda Tumaratas, Thea Wonte mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian tersebut.
“Tentunya bersyukur kepada Tuhan atas berkat dan anugerah-Nya. Pencapaian ini berkat dari Tuhan serta pemberian diri dari teman teman pemuda beserta BPMJ (Badan Pekerja Majelis Jemaat), Pendeta, Guru Agama, Pelsus dan Jemaat GMIM Bethesda Tumaratas,” ungkap Pena Thea, sapaan akrab Thea Wonte.
Ia berharap, kedepannya kegiatan lomba tenda seperti ini dalam kegiatan PKPG dapat terus dilaksanakan untuk membangun minat dan bakat para Pemuda GMIM.
“Harapannya kegiatan lomba tenda seperti ini dapat terus mengalami peningkatan untuk menjadi sarana teman-teman pemuda GMIM. Meningkatkan dan mengembangkan minat serta bakat yang ada, terlebih khusus di kegiatan lomba tenda,” kata Ketua Pemuda GMIM Bethesda Tumaratas itu.
Untuk konsep burung Manguni dari tenda itu, Wonte mengatakan diangkat dari logo GMIM. Dia bilang, konsepnya disusun bersama teman-teman pemuda.
Sementara itu, Tio Kaat, salah satu penggagas konsep tenda itu mengatakan, selama ini gereja belum melakukan sosialisasi secara mendalam mengenai; Mengapa manguni menjadi logo GMIM?
Menurutnya, dengan konsep tenda ini, Pemuda Pemuda Gmim Bethesda Tumaratas sudah melakukan sosialisasi secara narasi dan visualisasi melalui karya seni arsitektur hibrid tradisional-moderen.
“Seandainya, Yesus Kristus lahir dalam kultur Minahasa, so pasti manguni jadi manifestasi Roh Kudus. Karena kemahahadiran Tuhan tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu,” ujar Pemuda lulusan Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, jurusan Sosiologi-Agama itu.
Ia menjelaskan, pertemuan antara kekristenan dan budaya Minahasa adalah satu kepastian historis.
GMIM yang berdiri pada tahun 1934 merupakan gereja ber-identitas Kristen-Minahasa melalui penggunaan logo Manguni.
Penggunaan simbol Manguni dalam logo GMIM merepresentasikan iman orang Minahasa yang secara total telah menerima kekristenan sebagai Injil yang menyelamatkan.
“Jadi, baik kekristenan dan budaya Minahasa sama-sama mengalami penyatuan secara harmonis,” terang penulis muda itu.
Selanjutnya, penulis buku“Manguni Simbol Pembebasan : Folklore Dalam Konstruksi Sosial Emansipasi Intelektual-Spiritual di Minahasa” itu lebih lanjut menegaskan bahwa, Manguni bukan burung hantu!
Ia mengatakan, Manguni adalah simbol pengetahuan sakral orang Minahasa. Manguni dijadikan simbol identitas Minahasa karena dipercayai menjadi medium antara bumi dan langit. Ia adalah simbol dewan Minahasa (Minahasa Raad). Hampir-hampir tidak ada hewan yang memiliki kebijaksanaan seperti Manguni dalam memahami perubahan iklim.
Menurutnya, penyebutan burung hantu terhadap Manguni adalah proyek imperialisme bahasa dari Eropa untuk menjadikan identitas Minahasa tunduk pada stigma alifuru.
“Manguni dijadikan logo GMIM karena Minahasa telah total menerima kekristenan. Setiap simbol di dalam logo GMIM sarat akan pengetahuan Minahasa-Kristen,” tutupnya.
Selain itu, Rafelino Kelung sebagai arsitektur dari tenda tersebut menjelaskan, penerapan konsep Metafora ini diwujudkan dengan memetaforakan objek yang bersumber dari logo Pemuda GMIM(2D) dan Logo GMIM(3D).
“Untuk Objek utama pada Fasad bangunan adalah bentuk burung manguni, sebagai identitas lokal Minahasa,” tulis pemuda sarjana arsitektur itu di media sosialnya. (*/red)
Daerah
SK Bupati Minahasa, Pengurus BKSAUA dan LPPD Minahasa 2024-2028 Dilantik

Pengurus BKSAUA dan LPPD Minahasa 2024-2028
MINAHASA, inforakyatnews.com – Penjabat Bupati Minahasa,Dr Jemmy Stani Kumendong MSi, melaksanakan pelantikan pengurus Badan Kerjasama Antar Umat Beragama (BKSAUA) dan Pelantikan Lembaga Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejawi Daerah (LPPD) periode tahun 2024-2028, bertempat di ruang sidang kantor Bupati Minahasa, Rabu (05/06).
Surat Keputusan (SK) Bupati Minahasa tentang pembentukan pengurus BKSAUA serta pembentukan pengurus LPPD 2024-2028 diserahkan langsung oleh Penjabat Bupati Minahasa, Dr Jemmy Stani Kumendong MSi disaksikan langsung oleh Ketua BKSAUA, Pdt Handry Dengah STh, Kepala Kantor Kemenag Minahasa, Dolly Tangan MPd serta Presidium BKSAUA yang hadir.

Adapun Ketua BKSAUA Minahasa yang dilantik adalah Pdt Dan Sompe STh serta Ketua LPPD Minahasa, Ny Djeneke Kumendong-Onibala SH, MSA, beserta seluruh pengurus dari berbagai elemen agama dan masyarakat.
Bupati Kumendong dalam sambutannya menyampaikan kerukunan beragama di Kabupaten Minahasa sangat terjalin dengan baik. “Toleransi dan dukungan para tokoh agama sangat baik. BKSAUA Minahasa diharapkan menjadi sebuah wadah yang efektif untuk berkomunikasi, membangun dialog dan menciptakan kerukunan di tanah Minahasa,” ujar Bupati Kumendong seraya mengharapkan BKSAUA yang dilantik dapat memainkan peran penting memperkokoh kerukunan di tengah kehidupan umat beragama di Minahasa.
Lebih lanjut Bupati Kumendong juga berharap pengurus LPPD yang dilantik dapat memberikan sumbangsih dan karya bagi budaya lokal jati diri Minahasa.Pada kesempatan ini Bupati Kumendong memberikan tantangan kepada LPPD untuk lebih mengembangkan lagu- lagu Gerejawi berbahasa daerah sebagai jatidiri lokal daerah Minahasa.
“Mari kita melihat contoh yang positif, misalnya masyarakat kabupaten Sangihe yang terlihat banyak mengeluarkan lagu-lagu daerah, contoh Masamper dan lain sebagainya. Saya berharap LPPD terus menjadi penggerak paduan suara di kabupaten Minahasa. Banyak selamat bagi seluruh pengurus yang sudah dilantik. Semoga karya dan tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik dan mendapat tuntunan dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” kunci Bupati Kumendong. (*/HerS)
Daerah
Deklarasi Pakasa’an Tou Langowan

Langowan, inforakyatnews.com – Selayang pandang tentang perkembangan Langowan dari masa ke masa telah melahirkan orang-orang kuat, berpendidikan dan memiliki hati yang murni. Inilah penyebutan tentang Tona’as. Ketangkasannya dalam menghadapi segala bentuk permasalahan selalu diselesaikan dengan hati tenang.
Musyawarah adalah jalan paling ideal untuk menyelesaikan masalah. Pada zaman leluhur, musyawarah adat seringkali diadakan sebagai media untuk menanggulangi segala kedaruratan.
Kata Mina’esa yang akhirnya menjadi Minahasa berarti “tanah yang dipersatukan”. Adalah sebutan lain dari “Musyawarah Para Ukung” (Vergadering der Doopshoofden) atau “Dewan Wali Pakasaan” (Raad der Doopshoofden). Pembentukan dewan ini merupakan “lembaga” tertinggi dalam masyarakat Minahasa yang bertahan hingga akhir abad ke-19.
Dewan Wali Pakasaan dalam fungsinya dapat menangani berbagai permasalahan yang muncul, utamanya seperti konflik dalam masyarakat. Selain itu, lembaga ini berfungsi sebagai sarana untuk menampung aspirasi masyarakat sipil.
Pakasaan Tou Langowan dibentuk untuk mempersatukan, mereklaim kembali identitas keminahasaan yang tertidur karena modernisasi.
“Pada hari Sabtu, 13 April 2024 kami sebagai Tou Langowan kembali mempersatukan nilai persaudaraan yang diajarkan oleh orang-orang tua kami,” ucap Ketua Pakasa’an Tou Langowan, Yefta Kereh.

“Pembentukan Pakasa’an Tou Langowan, bukan untuk mobilisasi politik dalam pemenangan pada figur manapun,” tambah Wandy Oroh.
Substansi dari pembentukan Pakasa’an Tou Langowan adalah untuk menciptakan tatanan kultur yang penuh dengan cinta kasih sebagaimana jantung perkembangan Injil kekristenan salah satunya di Langowan.
Rapat yang diselenggarakan di desa Tumaratas, diadakan dengan tradisi keminahasaan sebagaimana para orang tua terdahulu mengajarkan kebiasaan ru’ukup maupun mapalus. Kemudian menghasilkan rasa solidaritas persaudaraan untuk membangun Langowan lebih maju serta berdaya saing unggul dari bidang pendidikan maupun pertumbuhan ekonominya.
(Tio Kaat)