Daerah
‘BERSINAR’, Lapas Kelas IIB Tondano Bersih Dari Narkoba.
Lapas Kelas IIB Tondano Bersih Dari Narkoba.
MINAHASA, inforakyatnews.com – Sebanyak 34 Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tondano, bersih dari narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba), begitu pula dengan Kepala Lapas dan stafnya yang ada.
Dengan hasil yang baik ini, Lapas Kelas IIB Tondano pun dinyatakan ‘BERSINAR’, Bersih Dari Narkoba.
Hal ini dibuktikan dengan hasil tes urine yang dilakukan kepada warga binaan ini, khususnya pada mereka yang pernah terjerat pada kasus narkoba sehingga akhirnya menjadi penghuni Lapas, dimana hasil tes tersebut dinyatakan negatif.
Melalui Tes urine, usai acara penutupan kegiatan rehabilitasi sosial narapidana khusus narkotika Lapas kelas IIB Tondano, yang bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan Yayasan Meifa Ervinda Waroka, Selasa (01/10), di Lapas Kelas IIB Tondano. Dinyatakan negatif.
Kepada Media Koordinator Bidang Rehabilitasi di BNN Provinsi Sulut, dr Reine Wowiling MARS dijelaskannya, ada sebanyak 34 sampling urine yang diambil. 7 sampling diantaranya diambil dari pegawai Lapas, kemudian 27 lainnya dari warga binaan. Dari 27 warga binaan ini, 25 dari warga binaan yang mengikuti layanan rehabilitasi, dan 2 lainnya berasal dari warga binaan umum.
“Jadi usai diperiksa melalui hasilnya semua negatif, termasuk Kalapas dan stafnya, terutama warga binaan yang ikut rehabilitasi pada kegiatan ini, “terangnya.
” Diketahui, Tes urine sudah dilakukan sebanyak dua kali, pertama diawal kegiatan, kemudian diakhir kegiatan kembali dilakukan tes, dan memang hasilnya negatif,” ujarnya.
Sementaranya itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Sulut melalui Kadivpas Aris Munandar, yang hadir langsung dalam kegiatan ini, menyampaikan terima kasih kepada BNN Sulut dan Yayasan Meifa Ervinda Waroka, serta dan Kalapas Kelas IIB Tondano, Yulius Paath, dan petugas lainnya, yang sudah mengadakan kegiatan ini.
“Kegiatannya berjalan lancar, warga binaan menyampaikan bahwa ini sangat bermanfaat. Kita mengambil sampel secara acak dan terbukti tidak ada lagi narkoba di dalam, dan terbukti bersih dari narkoba,” ujarnya
Untuk kasus narkoba di Lapas Tondano sendiri, Aris bersyukur karena relatif kecil. Namun, menurutnya, itu tidak menyurutkan pihaknya untuk terus berupaya membuat tidak ada lagi kasus narkoba di Minahasa.
“Kami berharap mereka yang pernah terjerat kasus ini, tidak mengulang lagi. Kita berkomitmen, semua Lapas di Sulut bersih dari narkoba, termasuk di Lapas Kelas IIB Tondano. itu tujuan utama kita, dan tentu tujuan seluruh masyarakat Indonesia,” tukasnya.
Tujuan dari rehabilitasi ini sendiri, menurutnya, untuk memperbaiki, dari sudah baik menjadi lebih baik, memperbaiki diri dengan menyesali perbuatan mereka.
“Kami akan terus memantau warga binaan yang sudah keluar untuk kebaikan mereka. Berbuat baiklah ketika sudah ada diluar, mari kita wujudkan Indonesia yang baik, mari laksanakan keterampilan yang didapat di Lapas ketika sudah ada diluar nanti,“ pungkasnya.
Sementara, Kalapas Yulius Paat mengucapkan terimakasih kepada Kanwil Kemenkumham Sulut yang serius memberikan dukungannya kepada Lapas Kelas IIB Tondano, sehingga menjadikan Lapas Tondano Bersinar atau Bersih Dari Narkotika.
“Terima kasih juga atas dukungan BNN Sulut dan Yayasan Meifa Ervinda Waroka, yang telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik,” pungkasnya.(*)
Daerah
Cegah Kebakaran Dan Non Kebakaran, Dinas Damkar Minahasa Gelar Sosialisasi di Langowan Barat
MINAHASA,inforakyatnews.com – Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Minahasa mengelar Sosialisasi Pencegahan, Penanggulangan, Penyelamatan, Kebakaran dan Penyelamatan Non Kebakaran Kabupaten Minahasa tahun 2024, di Kecamatan Langowan Barat. Selasa (15/10/2024), bertempat di Balai Desa Koyawas.
Acara ini diawali dengan ucapan selamat datang Camat Langowan Barat Ir Sisca Maseo MAP, kepada Narasumber Sekertaris Dinas Pemadam kebakaran Kabupaten Minahasa beserta jajaran, serta Hukum Tua dan para perwakilan dari Desa dalam mengikuti kegiatan ini.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Minahasa Drs John W Kapoh mengatakan Kabupaten Minahasa sejak tahun 2017 telah dibangun Dinas pemadam kebakaran di Minahasa.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Minahasa. Drs John W Kapoh.
“Dibangunnya Dinas Damkar ini, Penting dibentuk di Minahasa, selain itu juga telah dibentuk relawan dari desa dan kelurahan yang membantu Dinas pemadam kebakaran, dimana tugas relawan ini banyak berperan dalam pemadam kebakaran, misalnya kebakaran bangunan dan kebakaran Lahan, dimana tugas untuk mengevakuasi korban dan barang yang ada yang masih boleh diselamatkan.
Dijelaskannya saat ini Kakas Raya sudah ada kendaraan pemadam, maka Langowan raya bisa meminta bantuan dari Pos Kakas raya. Dan diketahui pula tugas relawan ini bekerja sama dengan pihak keamanan untuk mensterilkan lokasi terjadi kebakaran, agar mobil boleh masuk di lokasi kebakaran untuk bertugas. Adapun Petugas pemadam kebakaran melakukan tugas setelah mendapat laporan dari masyarakat terjadinya kebakaran, hal ini merupakan SOP Dinas pemadam kebakaran. “Ucap Kapoh sembari berharap kepada peserta relawan untuk menyampaikan kepada warga agar memahami tugas pemadam kebakaran, dan nantinya juga dilokasi tempat terjadinya kebakaran ada bagusnya relawan telah mempersiapkan lokasi mata air terdekat untuk mengambil air.
” Dia juga mengimbau agar warga memahami kondisi kerja para petugas damkar, agar tidak melakukan hal yang kurang mengenakan kepada para petugas dan kendaraan damkar, karena kerja mereka sesuai dengan SOP, karena saat tiba mereka menyelamatkan barang -barang yang boleh diselamatkan, dan penyiraman didekat lokasi kebakaran hal ini dilakukan untuk pendinginan dan nantinya baru menyiram sumber api untuk dipadamkan, “kata Kapoh, juga mengingatkan agar masyarakat mari mencegah kebakaran dengan mengunakan listrik sebaik mungkin dengan tidak berlebihan mengunakan colokan yang membahayakan dan mengunakan alat masak dengan memperhatikan masa pemakaian regulator elpiji agar bisa terhindar dari bencana kebakaran.
Dalam kesempatan ini, Sekertaris Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Minahasa, Welly John Pantow SIP, ketika memberikan materi menyampaikan idealnya Minahasa memiliki 9 Pos pembantu, dimana Langowan juga ada 1 titik. Seiring berjalannya waktu pos pembantu membutuhkan personil dengan maksimal 15 orang. Dimana saat ini untuk Mako Damkar Minahasa memiliki personil yang terbatas yang masih terkendala anggaran.
Lanjut Dia Dinas kebakaran ini adalah satu urusan wajib. Dimana penyelamatan perlu ada bantuan untuk seseorang untuk memerlukan bantuan.
“Bentuk kebakaran yakni disaat kita tidak lagi bisa mengendalikan api, contoh api yang telah membesar, dimana hal ini terdapat berbagai klasifikasi kebakaran. Dengan berbagai sumber kejadian contoh bersumber dari listrik, ” Ujarnya.
Sementara itu Camat Langowan Barat Sisca Maseo mengatakan bahwa saat ini kecamatan Langowan Barat sangat memerlukan Kendaraan Pemadam Kebakaran dimana kita ketahui Langowan Barat masuk dalam kecamatan terbesar kedua di kabupaten Minahasa.
“Kendaraan Pemadam Kebakaran sangat penting untuk kecamatan Langowan Barat dikarenakan wilayah kecamatan Langowan Barat memiliki wilayah hutan yang rentan terjadinya kebakaran yang memerlukan kendaraan pemadam kebakaran yang sangat membantu jika hal-hal yang kita tidak kehendaki terjadi di wilayah kita, yang membutuhkan bantuan kendaraan pemadam kebakaran yang berfungsi memadamkan kebakaran, “ucap Maseo sembari berharap nantinya kecamatan Langowan Barat boleh mendapatkan satu unit kendaraan yang stanby di wilayah kecamatan Langowan Barat.
Pada kesempatan ini dilakukan simulasi cara penanganan pencegahan kebakaran dan Non kebakaran yang dilakukan dinas pemadam kebakaran Minahasa, yang diikuti oleh perwakilan peserta di sosialisasi ini. (HerS)
Daerah
Sekda Watania Narasumber Pada Bimtek Pengelolaan Administrasi Kependudukan Bagi Perangkat Desa
MINAHASA, inforakyatnews.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Dr. Lynda D. Watania MM,MSi, didampingi Kepala dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Minahasa, Meidy Rengkuan SH, memberikan materi pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Administrasi Kependudukan Bagi Perangkat Desa, bertempat di Aula GMIM Imanuel Koya. Senin (14/10/2024).
Diketahui kegiatan ini dihadiri pula Kepala dinas Komunikasi dan Informatika Maya Marina Kainde SH, MAP, dan Kepala dinas Sosial, Dr. Maya Rambitan M,Kes.
Acara ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan kerjasama Pemanfaatan Data Agregat Kependudukan antara Disdukcapil dan Kecamatan Langowan Timur serta Kecamatan Tombulu yang turut dihadiri Camat Langowan Timur Ir. Isye Liby Supit, Camat Tombulu Santi Lengkong SSTP, serta Para Perangkat Desa.
Sekda Watania mengatakan bahwa, “Kebijakan pengelolaan administrasi kependudukan, menjadi dasar dari semua pelayanan, oleh sebab itu harus ada administrasinya atau managemen tata kelola pemerintahan terkait dokumen kependudukan, ” kata Watania.
Menurutnya, Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, yang dikenal dengan berbagai suku, budaya dan ras yang berbeda- beda dan jumlah penduduk di Kabupaten Minahasa ada 229.000 jiwa.
“Jadi melalui Data kependudukan merupakan kunci pelayanan dasar untuk masyarakat, oleh sebab itu dinas Capil mempunyai upaya jemput bola pelayanan dokumen kependudukan di setiap kecamatan tanpa ada biaya atau tidak ada pungli, “ujarnya.
Ditambahkannya, “Sebagai perangkat desa harus menjamin masyarakat yang mempunyai hak pilih.
“Maka perangkat desa diharapkan harus mengetahui data kependudukannya, sehingga warganya bisa menggunakan hak pilih dalam rangka mensukseskan Pilkada Minahasa tahun 2024, juga untuk mewujudkan dokumen yang valid dan optimal, ” pungkas Watania menambahkan. (*)
Daerah
Hukum Tua Dan Perangkat Desa Walewangko Ikuti Penyuluhan dan Kampanye Lingkungan Hidup
MINAHASA,inforakyatnews.com – Hukum Tua Walewangko Sonny Sepang bersama Perangkat desa dan Badan Perwakilan Desa BPD, menghadiri acara Penyuluhan dan kampanye lingkungan hidup yang digelar Dinas Lingkungan hidup kabupaten Minahasa, Bertempat di Balai Desa Tumaratas II, Jumat (12/10/24).
“Saya sebagai Hukum Tua dan mewakili masyarakat desa walewangko mengucapkan apresiasi atas digelarnya kegiatan ini. Tentunya berkaitan dengan sampah sangat penting untuk kita ketahui bagaimana mengelola sampah ini agar lingkungan disekitar kita menjadi sehat, “ucap Sepang.
Dalam kesempatan ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Minahasa Vicky Kaloh dan Asisten II Setdakab Minahasa Arnordy Tangkere menjadi narasumber dalam kegiatan ini.
” Kita harus tawu mengelola jenis sampah dimana ada dua jenisnya yakni sampah organik dan sampah non organik, dimana kedua jenis ini memiliki nilai ekonomis jika dikelolah dengan baik, tampah membuang sampah sembarangan, “ucap Kaloh, demikian diamini Asisten II tersebut.
“Peran ibu-ibu menjadi agen dalam mengelola sampah ini sangat penting bagi keluarga dan tentunya bagi masyarakat sekitar, sampah organik bisa di timbun karena sampah basah ini bisa menjadi kompos’, yang berguna untuk menjadi pupuk sedangkan sampah non organik yang banyak kita dapati dari sampah plastik bisa dikelolah menjadi bahan baku rumah tangga,jika dikelolah dengan baik dan boleh dijual untuk didaur ulang, “ucap kedua nya kompak.
Sementara itu Direktur Bank Sampah J. Tumilaar dalam materi nya memberikan contoh cara mengelola sampah-sampah organik dan non organik menjadi bahan multi fungsi yang berguna dan bernilai ekonomis bagi keluarga.(HerS)
- Daerah3 minggu ago
Ini Profil Noudy Reinold Pierre Tendean, Jabat Pj. Bupati Minahasa, Gantikan Kumendong
- Daerah3 minggu ago
Hebat.. Seriusi Kawasan Prioritas Perdesaan di Minahasa, Tim Kementerian Bidang PMK RI, Tinjau Lokasi di Langowan Barat
- Tomohon3 minggu ago
KPU KOTA TOMOHON TETAPKAN DPT 79.211
- ADVERTORIAL3 minggu ago
Pemkab Minahasa Gelar Pisah Sambut Pj. Bupati Minahasa, Kumendong Kepada Tendean
- Tomohon2 minggu ago
Carol – Sendy Terus Layani Masyarakat Dengan Air Bersih
- Daerah4 minggu ago
Wakili Bupati Minahasa, Kaban Muntu Buka Pencanangan Desa Cantik di Pinabetengan Selatan
- Tomohon3 minggu ago
Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Pemkot Tomohon Terbaik Ketiga Wilayah Sulawesi